MII – Bogor – Sebuah insiden kebakaran hebat melanda sebuah pabrik kerupuk yang berlokasi di Jalan Blok Sawo, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Peristiwa ini sontak menggemparkan warga sekitar yang melihat asap tebal membubung dari bangunan pabrik yang terbakar.
Kebakaran diduga dipicu oleh adanya kebocoran gas di area produksi yang berdekatan dengan wajan yang sedang dalam kondisi sangat panas.
Dugaan sementara menyebutkan bahwa suhu tinggi dari wajan menyebabkan api menyambar gas yang bocor, lalu dengan cepat merembet ke bagian lain pabrik yang sebagian besar dipenuhi bahan mudah terbakar.
Kondisi lingkungan pabrik yang penuh dengan bahan baku kerupuk seperti tepung dan minyak goreng diyakini turut mempercepat penyebaran api.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bogor, Muhamad Ade Nugraha, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan kejadian tersebut pada pukul 11.40 WIB.
Tanpa menunggu lama, tim damkar segera diberangkatkan dari markas pusat hanya satu menit kemudian, yakni pada pukul 11.41 WIB. Sekitar sepuluh menit kemudian, tepatnya pukul 11.51 WIB, tim pemadam sudah tiba di lokasi dan langsung melakukan upaya pemadaman.
Untuk menangani kebakaran ini, Damkar Kota Bogor mengerahkan sebanyak tujuh unit mobil pemadam kebakaran, dibantu satu unit kendaraan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ).
Proses pemadaman berlangsung cukup intens dan membutuhkan waktu sekitar 40 menit hingga api benar-benar dapat dikendalikan dan tidak menyebar ke area lain di sekitar lokasi kejadian.
Dari keterangan sejumlah saksi mata yang berada di sekitar lokasi, api diketahui berasal dari wajan yang digunakan untuk menggoreng kerupuk.
Saat wajan tersebut mulai terlalu panas, diduga muncul percikan api yang kemudian menyambar kebocoran gas.
Dalam waktu singkat, api menjalar ke seluruh bagian pabrik, menyebabkan kerusakan cukup parah pada bangunan serta peralatan produksi yang ada di dalamnya.
Pabrik kerupuk yang terbakar diketahui mempekerjakan sekitar 28 orang karyawan. Beruntung, tidak ada satu pun korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini. Seluruh karyawan berhasil menyelamatkan diri keluar dari pabrik saat api mulai membesar.
Pemilik pabrik, Eko Datya, mengaku bersyukur karena tidak ada korban dalam musibah ini, meskipun ia memperkirakan kerugian material yang harus ditanggung mencapai sekitar Rp250 juta. Kerugian ini meliputi kerusakan bangunan, peralatan produksi, dan bahan baku yang terbakar habis.
“Yang paling penting, semua karyawan selamat. Api memang cukup besar, tapi berkat respons cepat dari damkar, sekarang kondisi sudah aman dan terkendali,” ujar Ade Nugraha saat dikonfirmasi wartawan.
Cuaca pada saat kejadian dilaporkan dalam kondisi cerah, tanpa hujan dan angin kencang, sehingga sangat mendukung proses pemadaman api.
Kondisi ini membantu petugas dalam mengarahkan air dan mengendalikan penyebaran api agar tidak meluas ke bangunan di sekitarnya.
Meski api sudah berhasil dipadamkan, penyebab pasti kebakaran masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.
Aparat kepolisian bersama tim penyelidik dari Dinas Kebakaran akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap instalasi gas, kondisi dapur produksi, serta keterangan dari sejumlah saksi dan pegawai yang berada di lokasi sebelum kejadian.
Tujuannya adalah memastikan tidak ada unsur kelalaian atau pelanggaran standar keselamatan kerja yang bisa saja menjadi pemicu musibah tersebut.
Kebakaran ini menjadi pengingat pentingnya penerapan standar keamanan yang ketat di lingkungan industri, terutama pada sektor makanan dan pengolahan yang berisiko tinggi terhadap kebakaran akibat penggunaan api terbuka dan gas dalam proses produksi.
Pemerintah Kota Bogor diharapkan dapat melakukan evaluasi dan sosialisasi ulang terhadap standar keamanan kerja di pabrik-pabrik lokal guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. create by Gunawan Suhedar